Kamis, 01 Agustus 2013

SCIENCE IN THE ISLAMIC WORLD

♥♥written by Anindhita on Kamis, Agustus 01, 2013 0 coment ♥♥

Muslim scientists placed far greater emphasis on experiment than had the Greeks. This led to an early scientific method being developed in the Muslim world, where significant progress in methodology was made, beginning with the experiments of Ibn al-Haytham (Alhazen) on optics from c. 1000, in his Book of Optics. The law of refraction of light was known to the Persians. The most important development of the scientific method was the use of experiments to distinguish between competing scientific theories set within a generally empirical orientation, which began among Muslim scientists.

In mathematics, the Persian mathematician Muhammad ibn Musa al-Khwarizmi gave his name to the concept of the algorithm, while the term algebra is derived from al-jabr, the beginning of the title of one of his publications.










In astronomy, Al-Battani improved the measurements of Hipparchus, preserved in the translation of Ptolemy's Hè Megalè Syntaxis (The great treatise) translated as Almagest. Al-Battani also improved the precision of the measurement of the precession of the Earth's axis.








Muslim chemists and alchemists played an important role in the foundation of modern chemistry. Scholars such as Will Durantand Fielding H. Garrison considered Muslim chemists to be the founders of chemistry. In particular, Jābir ibn Hayyān is "considered by many to be the father of chemistry". 





Ibn Sina (Avicenna) is regarded as the most influential scientist and philosopher in Islam. He pioneered the science of experimental medicine and was the first physician to conduct clinical trials. His two most notable works in medicine are the Kitāb al-shifāʾ ("Book of Healing") and The Canon of Medicine, both of which were used as standard medicinal texts in both the Muslim world and in Europe well into the 17th century. Amongst his many contributions are the discovery of the contagious nature of infectious diseases, and the introduction of clinical pharmacology.



Islamic science began its decline in the 12th or 13th century, in conjunction with the Renaissance in Europe, and due in part to the 11th- 13th century Mongol Conquests, during which libraries, observatories, hospitals and universities were destroyed. The end of the Islamic Golden Age is marked by the destruction of the intellectual center of Baghdad, the capital of the Abbasid caliphate in 1258.


DAMPAK PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA ANAK-ANAK

♥♥written by Anindhita on Kamis, Agustus 01, 2013 0 coment ♥♥

Saat ini sudah abad ke-21, sebagian besar orang di dunia menyatakan abad ke-21 ini adalah zaman keemasan, zaman dimana semua menjadi sangat praktis, mudah dan fleksibel. Hal ini disebabkan karena perkembangan teknologi di dunia yang sangat marak. Beberapa perusahaan besar berkompetisi membuat sebuah teknologi baru seperti  yang mampu memudahkan penggunanya. Kompetisi tersebut mendukung adanya inovasi-inovasi baru dalam perkembangan teknologi yang terus menerus naik. Sebut saja yang sering kita dengar adalah “Komputer”, siapa orang yang tidak tahu kata ini, mesin yang dibuat untuk mempermudah manusia mengerjakan sesuatu. Teknologi merajalela di pasaran, termasuk di Indonesia. 


Dulu anak-anak kecil sepulang sekolah berkumpul di salah satu tempat untuk bermain permainan tradisional, seperti :

1.Benteng 

2. Congklak

3. Kelereng 

Gambar-gambar diatas merupakan beberapa contoh permainan tradisional yang bisa dimainkan dan masih banyak lagi permainan tradisional dari Indonesia , namun saat ini permainan tradisional tersebut sudah mulai ditinggalkan.  Anak-anak  sekarang lebih senang bermain game di warnet atau game yang ada di komputer rumah.

Perkembangan teknologi yang sangat pesat bisa merubah kebudayaan bangsa,  anak zaman sekarang tidak lagi memainkan permainan-permainan tradisional.  Saya mengambil contoh tersebut diatas, untuk menjelaskan dampak negatif perkembangan teknologi dalam kehidupan sosial masyarakat.  Zaman sudah berkembang, memang permainan tradisional sudah mulai menghilang, tapi dilain pihak juga harus mendukung perkembangan teknologi, agar kelak Indonesia bisa ikut bersaing dengan negara maju dalam menciptakan dan mengembangkan teknologi-teknologi baru.






FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

♥♥written by Anindhita on Kamis, Agustus 01, 2013 0 coment ♥♥



Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Malang yang ada sekarang ini, sebenarnya merupakan hasil perkembangan dalam periode waktu yang panjang. Pada awal berdirinya pada 1964, Fakultas Ekonomi hanya memiliki satu jurusan, yaitu Program studi Ekonomi Perusahaan, yang sekarang menjadi Program studiManajemen.

Dengan kondisi yang ada pada waktu itu, Fakultas Ekonomi sempat mengalami kefakuman dalam operasionalnya. Baru pada 1977, Fakultas Ekonomi diaktifkan kembali dengan satu jurusan, yaitu Program studiManajemen. Seiring dengan semakin berkembangnya Universitas Muhammadiyah Malang, Fakultas Ekonomi juga ikut berkembang.

Pada era dekade 1980-an, Fakultas Ekonomi dengan sumberdaya yang ada, mulai membuka program studibaru. Pada 1985, Fakultas Ekonomi membuka Program Studi Akuntansi. Pada 1986, Fakultas Ekonomi membuka Program Studi Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan. Pada era dekade 1990-an, dengan semakin meningkatnya tuntutan kebutuhan akan tenaga kerja yang handal, terutama untuk level manajemen menengah, maka pada 1993 Fakultas Ekonomi membukaProgram Studi Magister Manajemen . Pada tahun 1997, Fakultas Ekonomi membuka Program Studi Diploma Tiga (D3) Manajemen Keuangan dan Perbankan.Dan  juga segera akan dibuka S2 Magister Akuntansi dan Program Doktor Ilmu Manajemen.

Fakultas Ekonomi dan Bisnis adalah salah satu fakultas tertua di lingkungan kampus putih UMM. Kampus Putih juga telah menyabet Anugerah Kampus Unggulan dari Kopertis Wilayah VII Jawa Timur.Dari aspek kualitas pendidikan, dua jurusan sudah mendapatkan Akreditas “A” (Manajemen & Akuntansi), dua jurusan lain berakreditasi “B”, dan sedang terus berproses menuju peringkat akreditas tertinggi tersebut.


Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMM menyediakan sarana dan prasarana pembelajaran yang mutakhir. Perpustakaan dan ruang baca yang memiliki koleksi buku-buku terbaru dan jurnal-jurnal hasil riset, kelas multimedia, fasilitas hotspot area, laboratorium komputer, laboratorium jurusan dan program studi, laboratorium praktik riil perbankan konvensional dan syariah, Pojok Bursa Efek Indonesia dan Tax Corner. Pengembangan kualitas pembelajaran dan keahlian profesional juga didukung oleh lembaga-lembaga, yaitu Pusat Pengembangan Ekonomi Bisnis dan Kewirausahaan, Pusat Pengembangan Manajemen, Pusat Pengembangan Akuntansi serta Pusat Pengembangan Ekonomi Keuangan dan Kebijakan Publik.

 

ANINDHITA KINGDOM Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei